Rasulullah Muhammad SAW pernah berpesan bahwa orang beriman itu bersikap ramah. Tiada kebaikan bagi seseorang yang bersikap tidak ramah. Dan, sebaik-baik insan yaitu orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Demikian diriwayatkan HR Thabrani dan Daruquthni.
Pesan ini menganjurkan kepada umatnya biar menjadi insan yang ramah dan bermanfaat untuk sesamanya. Pesan ini sanggup juga diartikan bahwa umat Muslim dihentikan melaksanakan perbuatan mudarat, merusak, apalagi hingga berbuat zalim. Menghormati dan melayani sesama dengan adil, penuh dedikasi, dan profesional harus menjadi denyut nadi umat Muslim.
Memberikan manfaat kepada sesama tidak selalu berupa materi. Kemanfaatan yang kita berikan juga sanggup berupa ilmu, tenaga, perilaku santan, atau menunjukkan pelayanan yang terbaik bagi sesama. Sebesar atau sekecil apun kebaikan yang kita perbuat senantiasa dilandasi dengan keikhlasan.
Seperti diriwayatkan HR Bukhari, Rasulullah juga pernah berpesan biar jangan pernah meremehkan perbuatan baik meskipun kecil. Bahkan, hanya memberi sambutan kepada saudara dengan muka ceria, pun itu baik dihadapan Allah.
Seorang Muslim sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik dan melakukannya tulus ikhlas. Yakin bahwa melayani sesama mempunyai kedudukan yang mulia di hadapan Allah SWT.
Ini cocok dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan HR Muslim, "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
Apapun profesi atau pekerjaan kita, berikanlah pelayanan yang terbaik. Seorang pedagang, misalnya. Jadilah pedagang yang ramah, memudahkan urusan pembeli dengan berlaku adil, dan tak mengurangi timbangan. Begitu juga dengan umat Muslim dengan profesi lain.
"Dan, siapa yang memudahkan orang dalam kesulitan, pasti akan Allah mudahkan baginya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim)
Dan selalu ingatlah, sekecil apapun amalan yang kita perbuat, pasti akan kembali kepada kita. Selalu bersikaplah ramah dan menunjukkan manfaat kepada sesama. Lakukan yang terbaik, insya Allah kita akan mendapat hikmahnya.
Pesan ini menganjurkan kepada umatnya biar menjadi insan yang ramah dan bermanfaat untuk sesamanya. Pesan ini sanggup juga diartikan bahwa umat Muslim dihentikan melaksanakan perbuatan mudarat, merusak, apalagi hingga berbuat zalim. Menghormati dan melayani sesama dengan adil, penuh dedikasi, dan profesional harus menjadi denyut nadi umat Muslim.
ilustrasi |
Memberikan manfaat kepada sesama tidak selalu berupa materi. Kemanfaatan yang kita berikan juga sanggup berupa ilmu, tenaga, perilaku santan, atau menunjukkan pelayanan yang terbaik bagi sesama. Sebesar atau sekecil apun kebaikan yang kita perbuat senantiasa dilandasi dengan keikhlasan.
Seperti diriwayatkan HR Bukhari, Rasulullah juga pernah berpesan biar jangan pernah meremehkan perbuatan baik meskipun kecil. Bahkan, hanya memberi sambutan kepada saudara dengan muka ceria, pun itu baik dihadapan Allah.
Seorang Muslim sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik dan melakukannya tulus ikhlas. Yakin bahwa melayani sesama mempunyai kedudukan yang mulia di hadapan Allah SWT.
Ini cocok dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan HR Muslim, "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
Apapun profesi atau pekerjaan kita, berikanlah pelayanan yang terbaik. Seorang pedagang, misalnya. Jadilah pedagang yang ramah, memudahkan urusan pembeli dengan berlaku adil, dan tak mengurangi timbangan. Begitu juga dengan umat Muslim dengan profesi lain.
"Dan, siapa yang memudahkan orang dalam kesulitan, pasti akan Allah mudahkan baginya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim)
Dan selalu ingatlah, sekecil apapun amalan yang kita perbuat, pasti akan kembali kepada kita. Selalu bersikaplah ramah dan menunjukkan manfaat kepada sesama. Lakukan yang terbaik, insya Allah kita akan mendapat hikmahnya.
Tag :
Ragam
0 Komentar untuk "Hikmah Melayani Dengan Ramah"